Wisma Danantara, gedung megah di jantung Jakarta, resmi dibuka dan disebut sebagai “rumah besar” bagi kolaborasi ekonomi Indonesia. Peresmian yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini menandai langkah signifikan dalam pengelolaan investasi negara dan percepatan pembangunan ekonomi.
Sebagai lembaga pengelola investasi negara dengan aset lebih dari USD 1 triliun, Danantara diharapkan mampu menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia dan mencapai target Indonesia Emas 2045. Kehadirannya melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah hingga kalangan akademisi dan dunia usaha.
Wisma Danantara: Rumah Besar Kolaborasi Ekonomi Indonesia
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyatakan Wisma Danantara sebagai pusat kolaborasi penting antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan ekonomi Indonesia.
Dengan pengelolaan aset lebih dari USD 1 triliun dan pengawasan terhadap 889 BUMN (termasuk anak perusahaan dan perusahaan turunannya), Danantara memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Gibran menekankan pentingnya dukungan dari seluruh pihak untuk keberhasilan Danantara dalam mencapai tujuannya. Ia optimistis lembaga ini akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Peresmian dan Syukuran Wisma Danantara
Acara syukuran Wisma Danantara dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Presiden Prabowo sendiri menyebut Wisma Danantara sebagai “rumah besar” pengelolaan investasi negara.
CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menyampaikan laporan mengenai operasional dan rencana kerja lembaga tersebut. Acara tersebut juga diwarnai dengan pemotongan tumpeng oleh Presiden Prabowo sebagai simbol permulaan babak baru bagi Danantara.
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan bahwa pemotongan tumpeng merupakan ungkapan syukur atas diresmikannya Wisma Danantara sebagai Lembaga Pengelola Investasi Negara.
Potensi dan Tantangan Danantara
Danantara memikul tanggung jawab besar dalam mengelola investasi negara yang nilainya sangat signifikan. Keberhasilannya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
Potensi Danantara terletak pada kemampuannya untuk menarik investasi asing dan mengoordinasikan investasi di berbagai sektor strategis. Namun, tantangan juga ada, diantaranya adalah menjaga transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan aset negara.
Kehadiran menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dalam acara peresmian menunjukkan dukungan pemerintah terhadap Danantara. Hal ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengelolaan investasi yang terpadu.
Beberapa menteri yang hadir antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono, Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menko PMK Pratikno, Mensesneg Prasetyo Hadi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Selain itu, turut hadir pula jajaran petinggi Danantara, termasuk COO Dony Oskaria dan CIO Pandu Sjahrir.
Kehadiran Wisma Danantara diharapkan mampu meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar pemangku kepentingan. Hal ini penting untuk memastikan pengelolaan investasi negara yang efektif dan efisien demi mencapai Indonesia Emas 2045. Suksesnya Danantara akan menjadi penentu penting bagi percepatan pembangunan ekonomi Indonesia di masa mendatang.