Pariwisata Aman: Prioritaskan Keselamatan Wisatawan, Kata Puan

Pariwisata Aman: Prioritaskan Keselamatan Wisatawan, Kata Puan
Sumber: Antaranews.com

Kematian pendaki asal Brasil, Juliana Marins, di Gunung Rinjani kembali menyoroti pentingnya keselamatan wisatawan di Indonesia. Kejadian ini bukan hanya tragedi pribadi, tetapi juga berpotensi merusak citra pariwisata Indonesia di mata dunia. Ancaman Brasil untuk menempuh jalur hukum internasional semakin mempertegas urgensi penanganan masalah ini. Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan perlu bertindak cepat dan tegas untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Prioritas Utama: Keselamatan Wisatawan di Destinasi Gunung Rinjani

Ketua DPR RI, Puan Maharani, dengan tegas menekankan bahwa keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas utama. Ini bukan sekadar slogan, melainkan tanggung jawab nyata yang harus diwujudkan dalam tindakan konkret.

Puan mengingatkan bahwa reputasi Indonesia sebagai destinasi wisata yang aman dan profesional sedang dipertaruhkan. Kejadian di Gunung Rinjani ini menjadi pengingat betapa pentingnya menjaga standar keamanan yang tinggi, khususnya di destinasi wisata alam yang menantang.

Meningkatkan Standar Keamanan dan Prosedur Operasional

Untuk mencegah terulangnya tragedi serupa, peningkatan standar keamanan dan prosedur operasional di Gunung Rinjani mutlak diperlukan. Hal ini mencakup pelatihan yang memadai bagi para pemandu, serta penyediaan fasilitas dan peralatan yang mendukung keselamatan pendaki.

Sistem koordinasi yang efektif antara berbagai pihak terkait, termasuk tim evakuasi, juga harus ditingkatkan. Respon cepat dan tepat dalam pencarian dan penyelamatan (SAR) sangat penting untuk meminimalisir risiko.

Peran Pemerintah dan Pemangku Kepentingan

Pemerintah, melalui Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Pemerintah Daerah NTB, memiliki peran krusial dalam hal ini. Penguatan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan peningkatan pelatihan bagi pemandu dan petugas SAR harus segera direalisasikan.

Ketersediaan alat dan teknologi pendukung evakuasi di kawasan pegunungan juga menjadi kebutuhan mendesak. Investasi dalam teknologi dan infrastruktur yang memadai akan meningkatkan kapasitas respon dalam situasi darurat.

Transparansi dan Akuntabilitas: Menjawab Tuntutan Publik

Keluarga korban dan publik berhak mendapatkan penjelasan yang jelas dan akuntabel mengenai insiden ini. Transparansi sangat penting untuk mencegah spekulasi dan menjaga kepercayaan publik terhadap sektor pariwisata Indonesia.

Kejelasan dalam proses investigasi dan penyampaian hasil temuan akan membantu mencegah dampak negatif terhadap citra pariwisata Indonesia di tingkat internasional. Sikap terbuka dan proaktif dari pemerintah dan pihak-pihak terkait sangat diperlukan dalam situasi ini.

DPR RI telah menyatakan komitmennya untuk mendorong pemerintah dalam mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Puan Maharani menegaskan akan memantau proses penanganan kasus ini dan memastikan adanya tindakan yang sesuai prosedur. Upaya ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi wisatawan dan menjaga reputasi pariwisata Indonesia.

Kejadian di Gunung Rinjani menjadi momentum untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan di destinasi wisata alam Indonesia. Dengan peningkatan standar keamanan, prosedur operasional yang lebih baik, dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, diharapkan kejadian tragis seperti ini tidak terulang di masa mendatang. Prioritas utama tetap pada keselamatan wisatawan, demi menjaga reputasi dan keberlanjutan sektor pariwisata Indonesia.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *