Angkatan Udara Indonesia (TNI AU) bersiap menyambut kedatangan jet tempur Rafale. Persiapan ini ditandai dengan kunjungan tim dari Dassault Aviation dan Thales, perusahaan pertahanan asal Prancis yang memproduksi Rafale, ke Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, Riau.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan kesiapan fasilitas landasan udara dalam menerima dan mendukung operasional pesawat canggih ini. Tim Prancis secara teliti memeriksa berbagai aspek, mulai dari infrastruktur hingga aspek teknis lainnya.
Inspeksi Fasilitas Lanud Roesmin Nurjadin
Pada Rabu, 2 Juli 2024, tim dari Dassault Aviation dan Thales melakukan inspeksi menyeluruh di Lanud Roesmin Nurjadin. Inspeksi ini mencakup seluruh fasilitas yang ada di landasan udara tersebut.
Selain meninjau fasilitas fisik, tim Prancis juga memberikan paparan mengenai persiapan teknis yang perlu dilakukan TNI AU untuk menyambut kedatangan Rafale pada Januari 2026. Hal ini memastikan kesiapan Indonesia dalam menerima dan mengoperasikan jet tempur canggih ini.
Kesiapan TNI AU dan Apresiasi dari Dassault Aviation
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris, menyambut positif kunjungan tersebut. Ia menekankan pentingnya site survey ini dalam memastikan kelancaran proses penerimaan pesawat Rafale.
Dassault Aviation memberikan apresiasi atas kesiapan fasilitas di Lanud Roesmin Nurjadin. TNI AU berkomitmen untuk memenuhi seluruh persyaratan teknis yang dibutuhkan untuk keberhasilan operasi Rafale di Indonesia.
Abdul Haris memastikan TNI AU akan memberikan data akurat dan responsif terhadap kebutuhan teknis Dassault Aviation. Hal ini untuk menjamin keberhasilan misi pengiriman (Ferry Mission) dan operasional Rafale di Indonesia.
Pengadaan 42 Jet Tempur Rafale dan Jadwal Kedatangan
Indonesia telah memesan 42 jet tempur Rafale dari Dassault Aviation. Pembelian ini dilakukan dalam tiga tahap, dengan tahap terakhir mencakup 18 unit.
Kontrak pengadaan tahap ketiga telah efektif, sehingga Dassault Aviation dapat memulai produksi 18 unit Rafale terakhir untuk Indonesia. Pesawat Rafale pertama dijadwalkan tiba di Indonesia pada awal 2026.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Indonesia telah mengefektifkan kontrak pengadaan tahap pertama (6 unit) pada September 2022 dan tahap kedua (18 unit) pada Agustus 2023. Total pengadaan mencapai 42 unit pesawat tempur Rafale.
Kedatangan pesawat Rafale ini diharapkan akan memperkuat kekuatan pertahanan udara Indonesia. Proses persiapan yang matang dan kolaborasi yang baik antara TNI AU dan Dassault Aviation menjadi kunci keberhasilan proyek ini.
Selain itu, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) juga telah mengirimkan teknisi ke Prancis untuk mempelajari pesawat tempur Rafale. Hal ini untuk mempersiapkan perawatan dan pemeliharaan pesawat di dalam negeri.
Dengan persiapan yang matang dan komprehensif, Indonesia siap menyambut kedatangan jet tempur Rafale dan meningkatkan kemampuan pertahanan negaranya. Kolaborasi yang erat antara TNI AU dan Dassault Aviation akan memastikan kelancaran proses penerimaan dan pengoperasian pesawat ini di masa mendatang.
Kesuksesan proyek ini tidak hanya bergantung pada kesiapan infrastruktur, tetapi juga pada pelatihan personil dan penguasaan teknologi yang memadai. Komitmen Indonesia dalam hal ini menunjukkan keseriusan dalam memperkuat pertahanan nasional.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.