Polri memamerkan robot-robot polisi dalam perayaan HUT ke-79 Bhayangkara. Langkah ini menuai beragam reaksi, termasuk dari anggota Komisi III DPR RI, Rudianto Lallo. Beliau menilai penggunaan teknologi ini sebagai sebuah inovasi penting di era digital. Namun, diskusi mengenai anggaran dan implementasinya tetap perlu dilakukan.
Kehadiran robot-robot tersebut, mulai dari yang berbentuk anjing hingga humanoid, menunjukkan modernisasi Polri dan selaras dengan tren global. Banyak negara maju telah memanfaatkan teknologi serupa untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan.
Robot Polisi: Inovasi Polri di Era Digital
Rudianto Lallo, anggota Komisi III DPR RI, memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan robot-robot polisi. Menurutnya, ini merupakan bagian dari inovasi dan kreativitas Polri dalam menjalankan tugas.
Beliau melihat penggunaan robot sebagai suatu keniscayaan di era digital saat ini. Negara-negara maju telah lebih dulu memanfaatkan teknologi serupa, mulai dari penjinakan bom hingga pengaturan lalu lintas.
Komisi III DPR RI menyambut baik inovasi ini sebagai langkah maju Indonesia dalam memanfaatkan teknologi. Hal ini menunjukkan upaya Polri untuk tidak tertinggal dari perkembangan teknologi global.
Anggaran dan Implementasi Robot Polisi: Perlunya Diskusi Terbuka
Meskipun antusias dengan inovasi ini, Rudianto tetap menekankan perlunya diskusi terbuka mengenai anggaran yang dialokasikan. Komisi III DPR RI siap membahas hal ini dengan pihak Polri.
Fokus utama tetap pada bagaimana robot-robot tersebut dapat meningkatkan kinerja kepolisian. Efisiensi dan efektivitas menjadi kunci utama keberhasilan implementasi teknologi ini.
Pembahasan mengenai pengadaan robot polisi akan dilakukan dalam rapat kerja Komisi III DPR RI dengan pihak Polri. Transparansi dan akuntabilitas menjadi hal penting yang perlu dijaga.
Modernisasi Polri dan Tren Global dalam Penerapan Teknologi Kepolisian
Irjen Pol Sandi Nugroho, Kadiv Humas Polri, menjelaskan bahwa penggunaan robot-robot polisi merupakan bagian dari strategi modernisasi Polri menuju tahun 2045. Penggunaan robot telah menjadi tren global.
Beberapa negara ASEAN, seperti Thailand dan negara-negara maju lainnya seperti Dubai dan China, telah atau sedang mengimplementasikan teknologi serupa dalam sistem kepolisian mereka.
Penggunaan robot, seperti robot anjing (robodog) dan robot humanoid, diharapkan dapat meningkatkan kinerja kepolisian dalam berbagai tugas, termasuk penjinakan bom dan pencarian dan penyelamatan (SAR).
Rencana strategis Polri 2025-2045 telah memasukkan penggunaan robot dalam sistem kepolisian. Bahkan, pengadaan robot anjing telah dianggarkan untuk tahun 2026.
Secara keseluruhan, penggunaan robot polisi di Indonesia merupakan langkah yang progresif dalam modernisasi kepolisian. Meskipun diskusi lebih lanjut mengenai anggaran dan implementasi masih diperlukan, inovasi ini menunjukkan komitmen Polri untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat di era digital.
Transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan dan implementasi teknologi ini akan menjadi kunci keberhasilan dan penerimaan publik terhadap inovasi tersebut. Hal ini penting untuk memastikan agar teknologi ini benar-benar meningkatkan pelayanan dan keamanan bagi masyarakat.