Seorang ibu rumah tangga di Bulukumba, Sulawesi Selatan, menjadi korban tewas akibat ledakan bom ikan di rumahnya. Insiden yang terjadi Selasa malam itu menyisakan kepedihan mendalam bagi keluarga dan warga sekitar. Jasmawati (43) ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tubuhnya terpisah dari kaki akibat kekuatan ledakan yang dahsyat.
Kejadian ini kembali menyoroti bahaya penggunaan bom ikan yang mengancam keselamatan jiwa dan lingkungan. Polisi kini tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap penyebab pasti ledakan dan menelusuri asal muasal bom ikan tersebut.
Tragedi Bom Ikan di Bulukumba: Korban Tewas Mengenaskan
Ledakan yang terjadi di Dusun Talohea, Desa Lolisang, Kecamatan Kajang, Bulukumba, sekitar pukul 21.25 WITA pada Selasa, 1 Juli 2025, menggemparkan warga sekitar. Suara ledakan yang keras membuat warga berhamburan keluar rumah untuk melihat apa yang terjadi.
Aparat kepolisian dari Polres Bulukumba tiba di lokasi kejadian dan menemukan Jasmawati, seorang ibu rumah tangga berusia 43 tahun, telah meninggal dunia. Kondisi tubuh korban sangat mengenaskan.
Kapolres Bulukumba, AKBP Restu Wijayanto, menjelaskan saat ditemukan, korban sudah tertelungkup dengan sebagian tubuhnya terpisah dari kaki. Jarak antara tubuh dan kaki korban cukup signifikan akibat kekuatan ledakan.
Polisi memastikan tidak ada korban jiwa lain karena korban tinggal sendirian di rumah tersebut. Hanya satu korban yang terdampak langsung dari ledakan bom ikan tersebut.
Penyelidikan Intensif dan Evakuasi Jenazah
Jenazah Jasmawati telah dievakuasi ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi dan penanganan lebih lanjut. Rumah korban juga telah dipasang garis polisi untuk mempermudah proses penyelidikan.
Tim Laboratorium Forensik dan tim Jibom Gegana Brimob Polda Sulsel dikerahkan untuk menyelidiki penyebab ledakan dan menelusuri jejak bom ikan tersebut. Petugas juga akan memeriksa apakah terdapat unsur kelalaian atau kesengajaan dalam peristiwa ini.
Polisi masih belum dapat memastikan penyebab pasti ledakan. Penyelidikan masih terus berlanjut, termasuk mencari tahu dari mana asal bom ikan tersebut.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai motif di balik penggunaan bom ikan yang mengakibatkan tewasnya Jasmawati.
Bahaya Bom Ikan dan Upaya Pencegahan
Kejadian ini menjadi pengingat akan bahaya penggunaan bom ikan yang telah memakan banyak korban jiwa dan merusak lingkungan laut. Praktik penangkapan ikan yang merusak ini perlu segera dihentikan.
Dampak ledakan menyebabkan kerusakan pada sebagian rumah korban. Suara ledakan hanya terdengar sekali, namun kekuatannya cukup dahsyat untuk menyebabkan kerusakan dan menewaskan korban.
Aparat berwenang perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap penggunaan bom ikan. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya bom ikan juga perlu ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Selain itu, perlu adanya kerjasama antara pemerintah, nelayan, dan masyarakat untuk menciptakan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Peristiwa tragis ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Keselamatan jiwa dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama. Semoga penyelidikan polisi dapat mengungkap seluruh fakta dan pelaku dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. Semoga kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.