Dendam Membara: Terungkap Motif Pembunuhan Tanah Abang

Dendam Membara: Terungkap Motif Pembunuhan Tanah Abang
Sumber: Antaranews.com

Seorang pemuda berusia 20 tahun, MR, ditemukan tewas bersimbah darah di Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin, 14 Juli 2024. Kejadian ini mengungkap sebuah kasus pembunuhan yang motifnya dilatarbelakangi oleh dendam lama antara korban dan pelaku. Polisi berhasil menangkap pelaku, MF (26), dan mengungkap detail peristiwa tragis tersebut.

Polisi dari Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil mengungkap motif pembunuhan tersebut. Ternyata, sebuah perselisihan yang berujung pada tindakan fatal.

Motif Dendam dan Peristiwa Penusukan

Motif pembunuhan MR terungkap setelah penangkapan MF. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Abdul Rahim, menjelaskan bahwa MF merasa dendam kepada MR karena merasa di-bully.

Peristiwa bermula ketika rekan MR, yang berinisial N, sedang makan. Tiba-tiba, MF menusuk N dari belakang, melukai pahanya.

MF mengaku merasa di-bully oleh MR karena aksi penusukannya terhadap N. Ia merasa kesal karena MR mengkritik tindakannya yang menusuk dari belakang, bukan dari depan.

Setelah penusukan terhadap N, penyelidikan intensif dilakukan oleh Subdit Jatanras bersama dengan Satreskrim Polrestro Jakarta Pusat dan Unit Reskrim Polsektro Tanah Abang. Petunjuk dari saksi dan penyelidikan lapangan akhirnya mengarah pada MF.

Penangkapan Pelaku dan Barang Bukti

Pelaku MF berhasil ditangkap di kontrakannya. Petugas menemukan barang bukti berupa senjata tajam yang digunakan untuk menusuk MR.

Senjata tajam tersebut diduga menjadi alat yang digunakan MF untuk melakukan penusukan terhadap korban. Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk memastikan jenis senjata tajam yang digunakan.

Penangkapan MF menandai berakhirnya pengejaran intensif oleh pihak kepolisian. Proses hukum terhadap MF akan segera berlanjut sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Kronologi Kejadian dan Kondisi Korban

Kapolsek Tanah Abang, Kompol Haris Akhmad Basuki, menjelaskan kronologi penemuan korban. MR ditemukan tergeletak bersimbah darah di atas trotoar Jembatan Tinggi, Tanah Abang.

Saksi mata melihat MR berlari sambil meminta tolong karena baru saja ditusuk. Korban akhirnya jatuh dan meninggal dunia karena kehabisan darah akibat luka tusuk di punggungnya.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat oleh kerabatnya. Namun, nyawa MR tidak dapat diselamatkan karena luka yang parah dan kehilangan darah yang cukup banyak. Tim medis Rumah Sakit Tarakan menyatakan korban meninggal dunia setibanya di rumah sakit.

Meskipun motif pembunuhan sudah terungkap, proses hukum masih terus berlanjut. Polisi akan terus mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk memperkuat proses hukum terhadap pelaku. Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan menghindari tindakan kekerasan. Harapannya, kasus ini juga dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati dan menghindari tindakan yang dapat memicu konflik.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *