Presiden Dewan Eropa António Costa memberikan apresiasi tinggi terhadap kemajuan signifikan dalam negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. Hal ini disampaikan langsung oleh Costa saat bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto di Brussel, Belgia, Minggu (13/7) lalu. Pertemuan tersebut menandai babak penting dalam upaya kedua belah pihak untuk memperkuat kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.
Potensi kolaborasi ekonomi antara Indonesia dan Uni Eropa memang sangat besar. Dengan jumlah penduduk gabungan lebih dari 700 juta jiwa, kedua kawasan memiliki pasar yang luas dan beragam. Kesepakatan CEPA diharapkan dapat membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk kedua negara, serta mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Apresiasi Presiden Dewan Eropa terhadap Kemajuan Negosiasi CEPA
Dalam pertemuan di Gedung Europa, Brussel, Presiden Costa secara khusus memuji kemajuan pesat yang telah dicapai dalam negosiasi CEPA. Ia melihat momentum positif yang menjanjikan tercapainya kesepakatan yang komprehensif dan berimbang.
Selain kemajuan dalam negosiasi CEPA, Presiden Costa juga menekankan komitmen bersama Uni Eropa dan Indonesia terhadap multilateralisme, serta pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini menunjukkan kesamaan visi dan misi kedua pihak dalam menciptakan tatanan dunia yang lebih adil dan sejahtera.
Dukungan Uni Eropa terhadap Agenda Pembangunan Indonesia
Uni Eropa menyatakan kesiapannya untuk mendukung agenda pembangunan yang diusung Presiden Prabowo. Dukungan ini mencakup berbagai sektor penting, mulai dari penguatan ekonomi hingga peningkatan ketahanan pangan dan energi.
Komitmen Uni Eropa untuk membantu Indonesia dalam membuka lapangan kerja bagi generasi muda juga menjadi poin penting dalam pertemuan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kerjasama kedua belah pihak tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Harapan Kerja Sama Simbiotik Indonesia-Uni Eropa
Presiden Prabowo, dalam pertemuan tersebut, menyampaikan keinginan Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan Uni Eropa. Ia yakin bahwa kolaborasi kedua belah pihak akan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara.
Presiden Prabowo menekankan potensi simbiotik antara Indonesia dan Uni Eropa. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sementara Uni Eropa memiliki teknologi, pendanaan, dan keahlian manajemen yang canggih. Kerjasama yang saling menguntungkan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bagi kedua pihak.
Presiden Prabowo juga menambahkan bahwa Indonesia siap memasuki pasar Uni Eropa, dan sebaliknya, berharap agar Uni Eropa meningkatkan partisipasinya dalam perekonomian Indonesia. Hal ini menunjukkan keseriusan Indonesia dalam membangun hubungan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan dengan Uni Eropa.
Agenda Pertemuan Presiden Prabowo di Brussel
Sebelum bertemu dengan Presiden Dewan Eropa, Presiden Prabowo telah bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Gedung Berlaymont, markas Uni Eropa. Setelahnya, ia juga melakukan pertemuan dengan Raja Belgia Philippe Léopold Louis Marie.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Brussel ini menunjukkan prioritas Indonesia dalam memperkuat hubungan bilateral dengan Uni Eropa. Kehadiran beberapa menteri Kabinet Indonesia dalam kunjungan ini semakin menegaskan pentingnya kerjasama tersebut bagi Indonesia.
Dalam lawatannya ke Brussel, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Budi Santoso, Menteri Investasi dan Hilirisasi/CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Duta Besar RI untuk Belgia Andri Hadi. Kehadiran para menteri ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk memastikan hasil yang optimal dari pertemuan-pertemuan penting tersebut.
Secara keseluruhan, pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Dewan Eropa António Costa menandai langkah maju yang signifikan dalam hubungan Indonesia-Uni Eropa. Kesepakatan CEPA yang diharapkan akan segera tercapai akan membuka peluang besar bagi peningkatan kerjasama ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di kedua wilayah. Komitmen bersama terhadap multilateralisme dan pembangunan inklusif semakin memperkuat landasan kerjasama ini untuk masa depan yang lebih cerah.