Indonesia bersiap menyambut kedatangan pesawat tempur Rafale, andalan terbaru Angkatan Udara Indonesia. Kehadiran jet tempur canggih buatan Prancis ini ditargetkan akan memperkuat pertahanan udara Indonesia di tahun 2026.
Langkah nyata menuju penguatan kekuatan udara ini ditandai dengan uji coba langsung oleh Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU), Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono. Beliau berkesempatan merasakan sendiri performa luar biasa Rafale di Prancis.
Uji Coba Langsung KSAU di Prancis
Pada Selasa, 15 Juli 2024, KSAU Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono melakukan uji terbang pesawat tempur Rafale di Robinson Air Force Base, Saint-Dizier, Prancis.
Uji coba ini merupakan bagian dari proses familiarization flight, di mana KSAU didampingi oleh pilot tempur Angkatan Udara Prancis. Hal ini bertujuan untuk memahami secara langsung kemampuan dan teknologi canggih pesawat Rafale.
Selama penerbangan, KSAU mengikuti berbagai manuver udara. Beliau memperoleh gambaran langsung mengenai kinerja dan kemampuan pesawat tempur tersebut.
Proses uji coba dilaporkan berjalan lancar. KSAU mengapresiasi dukungan dari Kepala Staf Angkatan Udara dan Antariksa Prancis, Jenderal Jérôme Bellanger, atas kesempatan berharga ini.
Kerja Sama Indonesia-Prancis di Bidang Pertahanan
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI I Nyoman Suadnyana, menyatakan bahwa uji coba ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara TNI AU dan Angkatan Udara Prancis di bidang teknologi militer.
Kerja sama ini penting untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara Indonesia secara keseluruhan.
Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis.
Kolaborasi erat antar kedua negara di bidang pertahanan akan menciptakan sinergi yang menguntungkan.
Pengadaan 42 Unit Pesawat Tempur Rafale
Indonesia telah memesan sebanyak 42 unit pesawat tempur Rafale dari Dassault Aviation, Prancis.
Pembelian ini dilakukan dalam tiga tahap. Kontrak tahap ketiga, untuk 18 unit terakhir, telah efektif.
Dengan selesainya kontrak tahap ketiga, Dassault Aviation dapat memulai produksi 18 unit Rafale terakhir untuk Indonesia.
Pengadaan tahap pertama (6 unit) efektif pada September 2022, dan tahap kedua (18 unit) pada Agustus 2023.
Kedatangan pesawat Rafale pertama di Indonesia dijadwalkan pada awal tahun 2026.
Pengadaan Rafale merupakan langkah signifikan dalam modernisasi alutsista TNI AU, meningkatkan kapabilitas pertahanan udara nasional.
Dengan tambahan kekuatan udara ini, Indonesia semakin siap menghadapi tantangan keamanan di masa depan.
Kehadiran Rafale diprediksi akan memberikan dampak positif terhadap kemampuan pertahanan Indonesia, baik secara teknologi maupun strategi.
Keberhasilan uji coba ini menjadi momentum penting dalam mempersiapkan integrasi Rafale ke dalam sistem pertahanan udara Indonesia. Proses pelatihan pilot dan teknisi juga akan semakin intensif menjelang kedatangan pesawat tersebut.
Integrasi Rafale diharapkan mampu meningkatkan interoperabilitas dengan alutsista lain yang dimiliki TNI AU, sehingga membentuk kekuatan pertahanan udara yang lebih solid dan efektif.