Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Bali memasuki hari ketiga, menyajikan pertandingan sengit nomor degen putri dan floret putra. Delapan atlet Indonesia berjuang keras menghadapi lawan-lawan tangguh, termasuk para juara dunia, dalam babak penyisihan. Tekanan tinggi dan persaingan ketat menjadi tantangan utama bagi para atlet muda Tanah Air ini.
Meski belum ada atlet Indonesia yang menembus 32 besar hingga hari ketiga, beberapa berhasil mencapai babak 64 besar. Perjuangan mereka untuk meraih prestasi terbaik di kancah internasional patut diapresiasi.
Mental Baja Hadapi Juara Dunia
Mental menjadi kunci utama bagi atlet Indonesia dalam menghadapi persaingan ketat di Kejuaraan Anggar Asia 2025. Filzah Zidqi, atlet floret putra, mengungkapkan strateginya.
Ia menekankan pentingnya kepercayaan diri untuk meraih hasil terbaik. Persiapan matang selama pemusatan latihan nasional sejak Februari 2025 menjadi modal utama.
Filzah juga mengamati strategi para atlet negara lain untuk mengurangi tekanan saat bertanding. Targetnya jelas: lolos ke babak gugur.
Daftar Atlet Indonesia yang Berlaga
Sebanyak delapan atlet Indonesia berjuang maksimal di hari ketiga Kejuaraan Anggar Asia 2025.
Pada nomor floret putra, Indonesia menurunkan Filzah Zidqi, Aldo Pratama Arjoni, Satriana Dennis Ariadinata, dan Zaydan Kariim.
Sementara di nomor degen putri, Weldy de Fretes, Nazwa Salwa Nissa, Fadilah Aprillia Budifirdausi, dan Jesyca Emilia memperkuat tim Indonesia.
Tantangan berat dihadapi Zaydan Kariim yang harus berhadapan dengan peringkat satu dunia sekaligus juara dunia dari Hong Kong, Ka Long Cheung.
Harapan dan Strategi Pelatih
Pelatih Floret Anggar Indonesia, Sunandar, menyatakan tidak membebankan target khusus kepada atletnya pada hari ketiga.
Ia mengakui lawan-lawan atlet Indonesia memiliki pengalaman bertanding yang lebih banyak di berbagai turnamen internasional.
Sunandar menekankan pentingnya penampilan terbaik para atlet, tanpa beban tekanan hasil. Dukungan dan arahan pelatih menjadi kunci kesuksesan.
Total 25 atlet anggar Indonesia berlaga dalam kejuaraan yang berlangsung dari 17 hingga 22 Juni 2025 ini. Semoga perjuangan mereka membawa harum nama bangsa.
Kompetisi ini menjadi ajang berharga bagi atlet Indonesia untuk mengasah kemampuan dan menambah jam terbang internasional. Pengalaman berharga ini akan menjadi bekal bagi mereka di masa mendatang.
Meski belum menembus 32 besar, perjuangan atlet Indonesia patut diapresiasi. Semangat juang dan tekad yang kuat menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan di kejuaraan tingkat Asia ini. Semoga ke depannya, persiapan dan pelatihan yang lebih intensif dapat meningkatkan prestasi atlet anggar Indonesia di kancah internasional.