Berita  

Polri dan FBI: Misteri Bom Pesawat Saudia Terungkap?

Polri dan FBI: Misteri Bom Pesawat Saudia Terungkap?
Sumber: Liputan6.com

Sebuah pesawat Saudia Airlines yang membawa 442 jemaah haji terpaksa mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Medan, setelah Kementerian Perhubungan menerima ancaman bom melalui email. Polri langsung bergerak cepat dan berkolaborasi dengan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) untuk menelusuri asal usul ancaman tersebut. Kerja sama internasional ini dinilai penting karena penyelidikan melibatkan otoritas luar negeri.

Penyelidikan difokuskan pada kejanggalan alamat email pengirim. Meskipun pesan tampaknya berasal dari Arab Saudi, akun pengirim teridentifikasi sebagai anonim dan tidak sesuai profil pengguna yang lazim. Polri menyatakan akan melakukan penyelidikan lebih mendalam bersama FBI.

Penyelidikan Ancaman Bom terhadap Pesawat Saudia Airlines

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan koordinasi dengan FBI sedang berlangsung untuk menyelidiki email ancaman tersebut. Polri masih menyelidiki apakah kasus ini masuk dalam yurisdiksi hukum Indonesia atau merupakan kejahatan lintas negara.

Proses penyelidikan melibatkan analisis teknis email, penelusuran identitas pengirim, dan koordinasi dengan otoritas Arab Saudi jika diperlukan. Hasil investigasi akan menentukan langkah hukum selanjutnya.

Kronologi Pendaratan Darurat dan Penanganan Ancaman

Pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta mendarat darurat di Kualanamu setelah menerima ancaman bom. Keputusan ini diambil setelah pilot berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih lanjut.

Setelah mendarat, pesawat langsung menjalani prosedur darurat. Tim gabungan Gegana Polri, Tim Penjinak Bom Polda Sumut, TNI AD, TNI AU, Aviation Security, dan PKP-PK Bandara melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap penumpang, kru, kabin, dan bagasi.

Pemeriksaan berlangsung intensif dan melibatkan peralatan canggih untuk mendeteksi potensi bahan peledak. Proses pemeriksaan berlangsung hingga Selasa, 17 Juni 2025 pukul 18.47 WIB dan hasilnya menyatakan tidak ditemukan bom atau bahan peledak.

Ke-442 jemaah haji beserta seluruh kru pesawat kemudian menginap di penginapan terdekat hingga situasi dinyatakan aman. Penerbangan selanjutnya ke Bandara Soekarno-Hatta dilakukan setelah semua prosedur keamanan terpenuhi.

  • Pesawat Saudia Airlines SV-5276 berangkat dari Jeddah menuju Jakarta.
  • Ancaman bom diterima melalui email oleh Kementerian Perhubungan.
  • Pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu.
  • Tim gabungan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan tidak menemukan bahan peledak.
  • Penumpang dan kru menginap di penginapan terdekat.
  • Penerbangan dilanjutkan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Langkah-langkah Penanganan dan Kesimpulan

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan memastikan keselamatan dan keamanan penumpang. Semua langkah penanganan darurat dilakukan sesuai prosedur yang berlaku.

Ditjen Hubud mengapresiasi kerja sama semua pihak, termasuk Komite Keamanan Bandara Kualanamu dan pemerintah daerah setempat, atas penanganan cepat dan tepat sehingga situasi tetap terkendali.

Insiden ini menyoroti pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman terhadap keamanan penerbangan. Kerja sama antar lembaga dan negara menjadi kunci dalam menangani ancaman serius seperti ini, memastikan keselamatan penumpang dan kelancaran operasional penerbangan. Investigasi yang berkelanjutan diharapkan dapat mengungkap pelaku di balik ancaman ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *