PBNU menyatakan sikap tegas terkait konflik Iran-Israel yang semakin memanas. Organisasi Nahdlatul Ulama itu mengakui hak Iran untuk membela diri dari serangan Israel, sekaligus mengecam keras serangan unilateral Israel yang telah memicu eskalasi konflik dan menimbulkan banyak korban. Pernyataan sikap ini tertuang dalam surat resmi PBNU bernomor 4021/PB.03/A.II.07.68/99/06/2025, yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), dan Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul).
PBNU menilai eskalasi konflik ini sangat membahayakan kemanusiaan dan mengancam stabilitas internasional. Potensi keterlibatan negara-negara besar semakin menambah kekhawatiran atas dampak global yang mungkin terjadi. Berikut adalah delapan poin penting dalam pernyataan sikap PBNU tersebut.
Sikap PBNU Menolak Serangan Unilateral Israel
PBNU secara tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran. Serangan tersebut dinilai sebagai tindakan sepihak yang memicu konflik militer di kawasan Timur Tengah.
PBNU menekankan pentingnya penghormatan terhadap kedaulatan negara. Oleh karena itu, PBNU mengakui hak Iran untuk mempertahankan diri dari serangan.
Kekhawatiran PBNU terhadap Korban Kemanusiaan dan Dampak Global
Meskipun mendukung hak Iran untuk membela diri, PBNU turut prihatin atas jatuhnya korban jiwa akibat eskalasi konflik. Organisasi ini juga khawatir akan potensi dampak negatif yang meluas ke seluruh dunia.
PBNU mendesak semua pihak untuk segera melakukan de-eskalasi konflik. Upaya pencapaian gencatan senjata menjadi prioritas utama untuk meminimalisir jatuhnya korban.
Seruan PBNU untuk Aksi Diplomatik dan Perdamaian Dunia
PBNU menyerukan Pemerintah Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya diplomasi internasional. Indonesia didorong untuk berkontribusi dalam pencarian solusi damai atas konflik tersebut.
PBNU mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBNU) untuk segera turun tangan. PBB diharapkan mampu memainkan perannya sebagai penjaga perdamaian dunia dan mencegah meluasnya konflik, tidak hanya di kawasan Iran-Israel, namun juga di berbagai titik konflik lain seperti Rusia-Ukraina dan Pakistan-India.
Doa dan Ajakan untuk Perdamaian
PBNU mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama, umat Muslim Indonesia, dan seluruh umat manusia untuk mendoakan perdamaian dunia. Doa bersama diharapkan dapat menciptakan iklim kondusif untuk penyelesaian damai konflik.
PBNU menekankan pentingnya persatuan dan solidaritas global dalam menghadapi tantangan kemanusiaan. Hal ini sebagai bentuk komitmen bersama untuk membangun perdamaian dan menciptakan dunia yang lebih aman.
PBNU, melalui pernyataan sikapnya, memberikan gambaran jelas tentang posisi organisasi tersebut terhadap konflik Iran-Israel. Dengan menekankan pentingnya perdamaian dan penghormatan terhadap kedaulatan negara, PBNU berharap konflik tersebut dapat segera berakhir dan tidak meluas lebih jauh. Peran aktif Indonesia dan PBB dalam upaya penyelesaian damai sangat diharapkan untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar bagi kemanusiaan dan stabilitas dunia.