Presiden Prabowo Subianto menorehkan sejarah baru dalam diplomasi internasional. Beliau menjadi Presiden Republik Indonesia pertama yang diundang sebagai tamu kehormatan dalam upacara peringatan Hari Nasional Prancis, Bastille Day, di Paris. Kehormatan ini menunjukkan tingkat hubungan strategis yang kuat antara Indonesia dan Prancis.
Undangan resmi dari Presiden Emmanuel Macron ini bukan sekadar undangan biasa. Indonesia bergabung dalam jajaran negara-negara mitra strategis yang pernah mendapatkan keistimewaan serupa sepanjang sejarah Bastille Day. Ini adalah bukti nyata pengakuan internasional terhadap peran Indonesia di kancah global.
Indonesia di Panggung Bastille Day: Sebuah Kehormatan Diplomatik
Peringatan Bastille Day, yang dimulai secara resmi pada tahun 1880, lebih dari sekadar perayaan Revolusi Prancis dan simbol kebebasan. Acara ini telah berkembang menjadi ajang diplomasi internasional yang bergengsi. Tradisi mengundang pemimpin dunia sebagai tamu kehormatan dimulai pada akhir abad ke-20.
Tamu kehormatan biasanya mendapatkan tempat istimewa di podium utama, berdampingan dengan Presiden Prancis dan tokoh penting lainnya. Mereka juga seringkali dilibatkan dalam partisipasi militer simbolis dari negara mereka. Kehadiran Presiden Prabowo melanjutkan tradisi tersebut, mengikuti jejak para pemimpin dunia terkemuka.
Kontingen “Patriot Indonesia II”: Memperkuat Ikatan Pertahanan
Indonesia mengirimkan kontingen yang bernama “Patriot Indonesia II” untuk berpartisipasi dalam parade Bastille Day. Kontingen ini terdiri dari sekitar 500 personel gabungan dari TNI, Polri, serta taruna dari akademi TNI dan Polri. Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” berkumandang, menambah kebanggaan bagi Indonesia.
Kontingen Indonesia mendapat kehormatan menempati barisan paling depan dalam parade. Hal ini menunjukkan penghargaan tinggi Prancis terhadap kontribusi Indonesia. Kehadiran Letkol Inf Bistok Simarmata memimpin barisan semakin memperkuat kesan keseriusan dan profesionalisme Indonesia.
Kehadiran Pejabat Tinggi Indonesia
Selain Presiden Prabowo, sejumlah pejabat tinggi Indonesia turut hadir. Mereka termasuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Putra Presiden Prabowo, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo, juga ikut serta.
Kehadiran delegasi tingkat tinggi ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Prancis. Hal ini juga mencerminkan pentingnya kerja sama strategis antara kedua negara.
75 Tahun Diplomasi: Harapan Baru untuk Kerja Sama Strategis
Undangan Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan Bastille Day menandai puncak peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Prancis dan Indonesia. Momen ini membuka lembaran baru bagi kerja sama strategis kedua negara. Hal ini meliputi berbagai sektor, termasuk pertahanan, ekonomi, dan budaya.
Partisipasi Indonesia dalam Bastille Day 2025 diharapkan memperkuat hubungan diplomasi pertahanan dengan Prancis. Acara ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional. Kehadiran Indonesia di event bergengsi ini memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang berperan aktif dalam diplomasi global.
Presiden Prabowo Subianto telah berhasil mencatatkan momen bersejarah bagi Indonesia di panggung dunia. Kehadirannya sebagai tamu kehormatan Bastille Day menjadi bukti nyata kekuatan diplomasi Indonesia dan menjanjikan masa depan yang cerah untuk kerja sama strategis antara Indonesia dan Prancis. Hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan bilateral demi kepentingan bersama di kancah internasional.