Rahasia Juara Dunia Floret: Pelajaran Zaydan Kariim

Rahasia Juara Dunia Floret: Pelajaran Zaydan Kariim
Sumber: Antaranews.com

Kejuaraan Anggar Asia 2025 di Nusa Dua, Bali, menyajikan pertandingan-pertandingan sengit. Salah satu atlet muda Indonesia, Zaydan Kariim, mendapatkan pengalaman berharga saat berhadapan dengan peringkat satu dunia, Ka Long Cheung, di babak penyisihan nomor floret perseorangan putra.

Meskipun tak meraih kemenangan, Zaydan berhasil menimba ilmu berharga dari atlet kelas dunia tersebut. Ia mengungkapkan beberapa poin penting yang dipelajarinya dari pertandingan tersebut.

Menggali Ilmu dari Sang Juara Dunia

Zaydan mengaku beruntung bisa menghadapi Ka Long Cheung. Pertandingan ini memberikan kesempatan langka untuk belajar langsung dari atlet berkelas dunia.

Ia menyatakan bahwa perbedaan kualitas antara dirinya dan Ka Long Cheung sangat signifikan. Kecepatan dan teknik Cheung jauh di atas rata-rata.

Namun, Zaydan berhasil mengambil pelajaran penting dari kekalahannya. Ia fokus pada strategi pengaturan jarak untuk mengganggu ritme permainan lawan.

Dengan mengacaukan jarak, Zaydan berharap dapat memaksa lawan melakukan kesalahan (blunder) dan mengacaukan konsentrasi mereka.

Tantangan di Babak Penyisihan

Sayangnya, Zaydan tidak mampu meraih poin kemenangan dalam lima pertandingan penyisihan. Hal ini menyebabkan ia gagal lolos ke babak eliminasi 64 besar.

Tidak hanya Zaydan, beberapa atlet Indonesia lainnya seperti Filzah Zidqi, Aldo Pratama Arjoni, dan Satriana Dennis Ariadinata juga terhenti di babak penyisihan.

Total 71 atlet floret putra dari berbagai negara berpartisipasi dalam kejuaraan bergengsi ini.

Aldo Pratama Arjoni mengungkapkan bahwa hasil penyisihan ini tidak sesuai harapan tim Indonesia. Mereka berharap dapat bersaing lebih kompetitif.

Satriana Dennis, yang tengah dalam masa pemulihan pernafasan, mengatakan telah berjuang maksimal.

Meskipun demikian, ia menganggap Kejuaraan Anggar Asia 2025 sebagai ajang berharga untuk mengukur kemampuan dan bukan sekadar latihan tanding (sparring).

Harapan Pelatih dan Masa Depan Anggar Indonesia

Hingga hari ketiga pukul 12.00 WITA, belum ada atlet Indonesia yang berhasil menembus 32 besar.

Pelatih Floret Anggar Indonesia, Sunandar, menyatakan bahwa tim pelatih tidak memberikan target khusus kepada atlet.

Ia lebih menekankan pentingnya peningkatan jam terbang bagi atlet muda Indonesia dengan menghadapi lawan-lawan berperingkat tinggi.

Indonesia mengirimkan 25 atlet untuk berlaga di Kejuaraan Anggar Asia 2025 yang berlangsung dari 17 hingga 22 Juni.

Kejuaraan ini menjadi ajang evaluasi sekaligus pembelajaran bagi para atlet muda Indonesia untuk menghadapi kompetisi internasional di masa depan.

Pengalaman berharga yang didapat Zaydan dari pertandingan melawan Ka Long Cheung diharapkan dapat memotivasi atlet-atlet muda lainnya untuk terus berlatih dan meningkatkan kemampuan mereka.

Meskipun hasil di Kejuaraan Anggar Asia 2025 belum sesuai harapan, partisipasi aktif dan semangat juang para atlet muda Indonesia patut diapresiasi. Pengalaman ini akan menjadi bekal berharga dalam perjalanan karir mereka sebagai atlet anggar profesional.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *