Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tengah mempersiapkan retret gelombang kedua bagi para kepala daerah. Persiapan ini ditandai dengan rapat koordinasi yang digelar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, turut hadir dan memastikan kesiapan acara yang dijadwalkan pada Minggu, 22 Juni 2025 mendatang. Media diberikan akses untuk meliput kegiatan rapat dan meninjau lokasi retret.
Rapat Persiapan Retret Kepala Daerah Gelombang Kedua
Rapat koordinasi di IPDN melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk jajaran Kemendagri, IPDN, dan panitia penyelenggara retret.
Tujuan utama rapat adalah untuk memastikan kelancaran pelaksanaan retret kepala daerah gelombang kedua yang akan segera berlangsung.
Materi Retret: Penguatan Peran dan Kewajiban Kepala Daerah
Materi retret gelombang kedua ini akan berfokus pada penguatan pemahaman para kepala daerah mengenai peran, kewajiban, dan hak mereka.
Hal ini penting untuk memastikan seluruh kepala daerah memahami dan menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan dan regulasi yang berlaku.
Wamendagri Bima Arya menegaskan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang hal ini guna menghindari potensi kesalahan atau pelanggaran.
Meskipun sebagian besar materi serupa dengan retret gelombang pertama, akan ada penambahan materi yang disesuaikan dengan perkembangan terkini program prioritas pemerintah.
Evaluasi terhadap program-program prioritas juga akan menjadi bagian penting dari agenda retret.
Pengalaman Retret Gelombang Pertama
Retret gelombang pertama yang diadakan di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025 diikuti oleh 494 dari 503 kepala daerah yang dijadwalkan.
Acara tersebut dihadiri oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden ke-7 RI Joko Widodo, serta Ketua DPR RI Puan Maharani.
Peserta dan Sasaran Retret Gelombang Kedua
Sebanyak 40 pasang kepala daerah dan wakil kepala daerah akan mengikuti retret gelombang kedua ini.
Jumlah peserta yang lebih sedikit dibandingkan gelombang pertama mengindikasikan fokus yang lebih terarah pada penguatan pemahaman dan evaluasi kinerja.
Gubernur Bali, misalnya, telah memastikan keikutsertaannya dalam retret ini untuk mengikuti seluruh rangkaian acara.
Dengan demikian, retret ini diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kinerja dan tata kelola pemerintahan daerah.
Secara keseluruhan, retret kepala daerah gelombang kedua ini menjadi bukti komitmen pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas kepemimpinan di daerah. Dengan materi yang fokus dan peserta yang terpilih, diharapkan retret ini akan menghasilkan output yang bermanfaat bagi pembangunan nasional.
Persiapan yang matang dan kolaborasi antar instansi terkait menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan retret ini, memastikan tercapainya tujuan utama untuk menciptakan pemerintahan yang efektif dan akuntabel di seluruh Indonesia.