Di tengah maraknya narasi yang mencoba mengadu domba Islam dan Pancasila, Habib Husein Ja’far Al Hadar, seorang influencer sekaligus ustadz muda, mengajak umat Muslim Indonesia untuk kembali pada landasan yang kokoh: mengenal dan mengamalkan kedua ideologi tersebut sebagai pedoman hidup.
Ia menekankan keselarasan nilai-nilai luhur kebangsaan dalam Pancasila dan ajaran Islam, menyatakan bahwa keduanya sama-sama mengedepankan keadilan dan penolakan terhadap kezaliman. Pernyataan ini menjadi penting mengingat potensi konflik yang bisa muncul dari persepsi benturan kedua ideologi tersebut.
Harmoni Islam dan Pancasila: Sebuah Landasan Bersama
Habib Ja’far menjelaskan bahwa kesamaan prinsip antara Islam dan Pancasila bukan tanpa alasan. Sejak awal pembentukan Pancasila, banyak ulama dan tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) serta Muhammadiyah yang turut berpartisipasi dalam proses perumusan dan perundingannya.
Keterlibatan aktif para ulama ini menunjukkan adanya pemahaman dan keselarasan mendasar antara ajaran Islam dan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Hal inilah yang perlu dipahami dan diinternalisasi oleh seluruh lapisan masyarakat.
Menangkal Narasi Benturan: Pentingnya Literasi dan Kritisme
Menyadari potensi penyebaran informasi yang menyesatkan, Habib Ja’far mengajak masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam mengonsumsi konten dakwah. Ia mengingatkan pentingnya membedakan antara dakwah yang benar dan yang keliru.
Dakwah yang benar, menurutnya, bersifat aspiratif, inspiratif, dan rasional. Sebaliknya, dakwah yang keliru seringkali menggunakan narasi provokatif, intimidatif, dan berbasis emosi. Perbedaan ini harus dipahami oleh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi.
Ciri-ciri Dakwah yang Benar dan Keliru
Dakwah yang berlandaskan nilai-nilai Islam sejati akan selalu mengedepankan edukasi dan pemahaman. Sementara itu, dakwah yang menyesatkan seringkali menggunakan cara-cara yang tidak etis dan bertentangan dengan ajaran agama.
Membedakan keduanya membutuhkan kejelian dan kemampuan berpikir kritis. Masyarakat perlu dilatih untuk mampu mengidentifikasi informasi yang benar dan memilahnya dari informasi yang menyesatkan.
Membangun Kehidupan Berbangsa yang Rukun dan Damai
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kedua ideologi tersebut, Habib Ja’far optimis bahwa perpecahan dapat dihindari. Ia menekankan pentingnya pemahaman yang mendalam tentang keselarasan nilai-nilai Islam dan Pancasila.
Dengan pemahaman yang benar dan sikap yang kritis, umat Muslim di Indonesia dapat hidup rukun dan damai, menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan dan keagamaan tanpa adanya pertentangan. Hal ini merupakan kunci terciptanya kerukunan dan persatuan bangsa.
Ke depannya, upaya edukasi dan literasi keagamaan dan kebangsaan harus terus digalakkan. Dengan begitu, masyarakat akan lebih mampu memahami dan mengamalkan nilai-nilai luhur Islam dan Pancasila sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara.
Pentingnya peran tokoh agama seperti Habib Ja’far dalam menjembatani kesalahpahaman dan mengkampanyekan pemahaman yang benar tentang harmoni Islam dan Pancasila tidak dapat dipandang sebelah mata. Upaya ini merupakan investasi penting dalam membangun Indonesia yang lebih rukun, damai, dan berlandaskan nilai-nilai luhur.