Preman Season City: Sabu dari Uang Hasil Palak?

Preman Season City: Sabu dari Uang Hasil Palak?
Sumber: Antaranews.com

Seorang preman berinisial FH berhasil dibekuk pihak kepolisian setelah aksinya memalak sopir travel di kawasan Season City, Jakarta Barat, viral di media sosial. Penangkapan yang dilakukan kurang dari 24 jam setelah video pemerasan beredar tersebut, mengungkap fakta mengejutkan terkait penggunaan uang hasil kejahatannya.

FH, yang dikenal sebagai ‘jagoan kampung’, ternyata menggunakan uang hasil pemerasan untuk membeli narkoba jenis sabu. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Sudrajat Djumantara.

Pengungkapan Kasus Pemerasan dan Penyalahgunaan Narkoba

Aksi FH yang meminta uang ‘uang jalur’ sebesar Rp300.000 kepada sopir travel tersebut terekam video dan tersebar luas di media sosial. Korban, yang tak memiliki uang sebanyak itu, hanya mampu memberikan Rp50.000, namun tetap mendapat intimidasi hingga akhirnya memberikan tambahan Rp20.000.

Setelah berhasil ditangkap di kediaman orang tuanya di Tambora, FH menjalani tes urine yang hasilnya positif mengandung sabu. Ia mengaku menggunakan uang hasil pemerasan untuk membeli narkoba dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Modus Operandi dan Frekuensi Kejahatan

Menurut AKP Sudrajat, FH bukanlah pelaku pemerasan kali pertama. Ia diketahui telah berulang kali melakukan aksi serupa terhadap sopir travel yang melintas di jalan tersebut.

Keberhasilan penangkapan FH ini berkat laporan warga dan viralnya video pemerasan di media sosial. Kepolisian bertindak cepat atas informasi yang beredar dan berhasil mengamankan pelaku.

Proses Hukum dan Imbauan Kepolisian

Saat ini, FH masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit Reskrim Polsek Tambora. Ia akan dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang Pemerasan, dengan ancaman hukuman penjara hingga 9 tahun.

Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor jika mengalami tindakan premanisme, baik langsung ke kantor polisi maupun melalui Call Center 110. Laporan masyarakat sangat penting dalam memberantas aksi premanisme.

Dampak Negatif Premanisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kasus ini menjadi pengingat akan dampak buruk premanisme dan penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Premanisme menciptakan rasa tidak aman dan meresahkan, sedangkan penyalahgunaan narkoba merusak kesehatan dan masa depan individu.

Pentingnya peran aktif masyarakat dalam melaporkan tindakan kriminal dan upaya pencegahan narkoba menjadi sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Kerjasama antara masyarakat dan aparat penegak hukum diperlukan untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.

Kesimpulan dan Harapan Ke Depan

Penangkapan FH atas kasus pemerasan dan penyalahgunaan narkoba ini menjadi bukti keseriusan kepolisian dalam memberantas kejahatan. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya peran media sosial dalam membantu pengungkapan kasus kriminal.

Diharapkan kasus ini dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk berani melaporkan tindakan kriminal dan bagi pelaku kejahatan untuk jera melakukan tindakan melawan hukum. Peningkatan kesadaran dan kerjasama yang solid antara masyarakat dan aparat hukum sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan tertib.

Semoga ke depannya, tindakan premanisme dan penyalahgunaan narkoba dapat ditekan dan bahkan diberantas sepenuhnya di Indonesia. Hal ini membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak, baik pemerintah, aparat penegak hukum, maupun masyarakat sendiri.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *