Wakil Ketua DPRD Surabaya, Bahtiyar Rifai, menekankan pentingnya sinkronisasi pembangunan Kota Surabaya dengan rencana pembangunan di tingkat provinsi dan pusat. Hal ini dinilai krusial untuk memastikan efisiensi, efektivitas, dan pemerataan pembangunan bagi masyarakat Surabaya.
Sinkronisasi tersebut, menurut Rifai, akan memudahkan akses masyarakat terhadap layanan terbaik dan memaksimalkan hasil pembangunan. Lebih jauh lagi, langkah ini akan memperkuat arah pembangunan nasional secara keseluruhan.
Sinkronisasi Pembangunan Surabaya dengan RPJMD Provinsi dan Pusat
Bahtiyar Rifai menyatakan, sinkronisasi pembangunan harus mencakup semua sektor, mulai dari pendidikan dan kesehatan hingga infrastruktur dan transportasi. Konsistensi kebijakan di berbagai tingkatan pemerintahan menjadi kunci keberhasilannya.
Sebagai contoh, pembangunan sekolah negeri baru di Surabaya perlu dipertimbangkan secara komprehensif. Pembangunan SD dan SMP negeri baru harus diimbangi dengan pembangunan SMA negeri baru agar tercipta pemerataan akses pendidikan.
RPJMD Surabaya 2025-2029 menargetkan pembangunan empat SDN baru dan sembilan SMPN baru. Namun, kebutuhan akan SMA negeri baru, khususnya di wilayah barat seperti Sukomanunggal yang masih kekurangan, perlu segera diatasi.
Optimalisasi Aset dan Sosialisasi Program Pembangunan
Pemkot Surabaya, menurut Rifai, perlu mengoptimalkan aset yang ada untuk merealisasikan program pembangunan pendidikan. Akses yang lebih mudah ke sekolah negeri menjadi harapan besar warga Surabaya.
Sosialisasi program pembangunan juga penting agar masyarakat memahami dan mendukung program yang dijalankan. Rifai menekankan peran Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya dalam mensosialisasikan program RPJMD secara efektif.
Keterlibatan kelurahan dalam sosialisasi ini diharapkan mampu menjangkau masyarakat di tingkat akar rumput. Hal ini penting agar masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan kota.
Pentingnya Kolaborasi dan Integrasi dalam Pembangunan Infrastruktur
Bahtiyar Rifai juga menyoroti pentingnya sinkronisasi pembangunan di bidang transportasi. Pembangunan double track Surabaya-Sidoarjo, misalnya, harus diintegrasikan dengan angkutan feeder seperti Wira-Wiri yang sudah ada.
Integrasi moda transportasi ini akan meningkatkan efisiensi dan kenyamanan masyarakat dalam bermobilitas. Konektivitas antar moda transportasi menjadi kunci keberhasilan sistem transportasi terintegrasi.
Selain itu, revitalisasi pasar tradisional juga perlu diperhatikan. Banyak pasar yang belum menjadi pusat kegiatan ekonomi yang ramai, sehingga perlu adanya kolaborasi dengan pihak ketiga untuk meningkatkan daya tarik dan aktivitas ekonomi di pasar tersebut.
Sebagai contoh, Pasar Blauran yang sudah dianggap kurang optimal perlu revitalisasi, dan perlu dipelajari keberhasilan pasar di kawasan Citraland yang ramai pengunjung untuk diterapkan pada pasar-pasar tradisional lainnya.
Bappeko dan Litbang harus berperan sebagai pengarah dan perencana pembangunan yang terintegrasi, bukan parsial, agar pembangunan di Surabaya bisa berjalan optimal dan berdampak positif bagi masyarakat.
Kesimpulannya, sinkronisasi pembangunan di Surabaya dengan rencana pembangunan di tingkat provinsi dan pusat merupakan kunci keberhasilan dalam mewujudkan visi pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat. Kolaborasi, optimalisasi aset, dan sosialisasi yang efektif menjadi elemen penting yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Perhatian terhadap pembangunan yang merata, terutama di sektor pendidikan dan infrastruktur, akan menjamin Surabaya tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.