Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan apresiasi tinggi kepada para perajin Indonesia atas kontribusi luar biasa mereka terhadap kemajuan budaya dan perekonomian daerah. Apresiasi ini disampaikan langsung oleh Mendagri dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat lalu.
Perayaan HUT Dekranas ke-45 ini menjadi momentum penting untuk menyoroti peran krusial para perajin dalam pembangunan ekonomi nasional. Keberhasilan mereka dalam menjaga roda perekonomian, khususnya di masa pandemi, patut diapresiasi.
Peran Vital UMKM dalam Perekonomian Indonesia
Mendagri menekankan pentingnya peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Hal ini terbukti nyata pada masa pandemi COVID-19.
Saat perekonomian daerah banyak yang terpuruk, UMKM, khususnya di sektor kerajinan, mampu bertahan dan bahkan tumbuh. Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi contoh nyata bagaimana UMKM mampu menjaga perekonomian daerah di tengah krisis.
Potensi Ekspor Kerajinan Indonesia yang Menjanjikan
Dekranas berperan signifikan dalam memajukan UMKM, khususnya sektor kerajinan. Sektor ini menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki potensi pasar yang sangat besar, baik di dalam maupun luar negeri.
Data Zion Market Research per 10 Juli 2025 menunjukkan nilai pasar seni dan kerajinan global pada tahun 2024 mencapai angka Rp359 triliun. Angka ini menunjukkan potensi pasar yang sangat besar dan menjanjikan bagi perajin Indonesia.
Indonesia memiliki keunggulan dalam hal keragaman produk kerajinan tangan. Namun, perlu upaya lebih keras untuk menembus jajaran 10 besar negara eksportir produk kerajinan terbesar di dunia.
Potensi Daerah dan Tantangan ke Depan
Beberapa provinsi di Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri kerajinan, seperti Jawa Timur, Bali, Yogyakarta, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Papua, Riau, dan Sulawesi Utara.
Mendagri berharap daerah-daerah tersebut dapat terus meningkatkan kualitas dan daya saing produk kerajinan mereka di pasar global. Dukungan pemerintah dan inovasi terus menerus menjadi kunci keberhasilan.
Selain itu, pemanfaatan limbah juga dapat menjadi alternatif bahan baku dan membuka peluang bisnis baru. Contohnya adalah perajin di Serang yang sukses mengolah limbah kayu menjadi kerajinan miniatur.
Acara HUT Dekranas ke-45 di Balikpapan juga menjadi ajang apresiasi bagi Pemerintah Provinsi Kaltim, Pemerintah Kota Balikpapan, dan Samarinda atas keberhasilan penyelenggaraan acara tersebut.
Keberhasilan ini menunjukkan komitmen dan kerja keras semua pihak dalam mendukung para perajin Indonesia.
Mendagri Tito Karnavian menutup acara dengan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia dan seluruh pihak yang terlibat. Suksesnya acara ini menjadi bukti nyata semangat kebersamaan dan kolaborasi dalam memajukan sektor kerajinan Indonesia.
Ke depan, peningkatan kualitas produk, inovasi desain, dan pemasaran yang lebih agresif perlu dilakukan untuk semakin menguatkan posisi Indonesia di pasar global. Pemerintah pun diharapkan terus mendukung para perajin dengan berbagai program pembinaan dan fasilitasi.