Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia bertekad meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pertahanan. Langkah besar ini diambil melalui dua proyek inovatif yang diinisiasi oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Kemenhan (Badiklat Kemenhan). Proyek-proyek ini diklaim akan merevolusi sistem pembelajaran di lingkungan Kemenhan, menciptakan SDM yang lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Inisiatif ini tidak hanya sekedar pelatihan, tetapi merupakan transformasi sistemik yang memanfaatkan teknologi terkini dan pendekatan berbasis kompetensi. Mari kita telusuri lebih lanjut detail kedua proyek ambisius ini.
GESPER Unggul: Menciptakan Budaya Belajar Sepanjang Hayat di Kemenhan
Proyek GESPER Unggul (Game Changer SDM Pertahanan Unggul) diprakarsai oleh Riska Riskawati, Kepala Bidang Evaluasi Peningkatan Mutu Diklat Pusat Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Pertahanan (Pusdiklat Jemenhan) Badiklat Kemenhan. Proyek ini lahir dari kebutuhan akan sistem pembelajaran yang lebih terstruktur dan efektif.
GESPER Unggul bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi pembelajaran digital dengan pendekatan berbasis kompetensi. Tujuan utamanya adalah membangun budaya belajar sepanjang hayat di lingkungan Kemenhan.
Dengan pendekatan ini, diharapkan setiap personel Kemenhan dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya, sehingga selalu siap menghadapi perkembangan dinamika pertahanan negara.
AKURAT: Akselerasi Kompetensi melalui Teknologi Cerdas
Berjalan seiringan dengan GESPER Unggul, Proyek AKURAT (Akselerasi Kompetensi Unggul melalui Revitalisasi dan Adaptasi Teknologi Pertahanan) dipandu oleh Syamsu Rizal, Kepala Pusdiklat Teknis Fungsional Pertahanan (Kapusdiklat Tekfunghan) Badiklat Kemenhan. Proyek ini berperan sebagai pelengkap dan penguat GESPER Unggul.
AKURAT fokus pada pengembangan sistem pelatihan berbasis teknologi cerdas. Sistem ini akan menggunakan berbagai metode pembelajaran inovatif.
Beberapa teknologi yang akan diintegrasikan meliputi e-learning interaktif, realitas virtual (VR), augmented reality (AR), dan simulasi berbasis kecerdasan buatan.
Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan daya tarik proses pembelajaran, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan mendalam.
Integrasi Dua Proyek Menuju Peraturan Menteri Pertahanan 2026
Baik GESPER Unggul maupun AKURAT diharapkan dapat terintegrasi menjadi satu sistem yang komprehensif. Sistem ini nantinya akan diresmikan melalui Peraturan Menteri Pertahanan (Permenhan) pada tahun 2026.
Targetnya adalah terwujudnya sistem peningkatan kualitas SDM pertahanan yang terstruktur, efektif, dan berkelanjutan. Kedua proyek ini merupakan hasil dari Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II angkatan II tahun anggaran 2025.
Dengan adanya integrasi sistem ini, diharapkan akan tercipta SDM pertahanan yang berkualitas tinggi dan mampu menghadapi berbagai tantangan masa depan. Hal ini penting untuk menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
Kedua proyek ini menandakan komitmen kuat Kemenhan untuk terus berinvestasi dalam pengembangan SDM-nya. Investasi pada SDM merupakan investasi masa depan pertahanan negara yang kokoh dan handal.
Keberhasilan implementasi kedua proyek ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas SDM di lingkungan Kemenhan, tetapi juga akan berkontribusi signifikan bagi peningkatan keamanan dan pertahanan negara secara keseluruhan. Ini merupakan langkah strategis yang perlu diapresiasi dan terus dipantau perkembangannya.