Presiden Prabowo Subianto merasakan kebanggaan mendalam atas partisipasi kontingen TNI dalam parade Hari Bastille di Paris. Kehadiran beliau sebagai tamu kehormatan, atas undangan Presiden Emmanuel Macron, menjadi simbol kuatnya hubungan pertahanan antara Indonesia dan Prancis. Momen bersejarah ini juga menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Partisipasi TNI dalam parade militer yang berlangsung di Champs-Élysées, bukan sekadar unjuk kekuatan, namun representasi nyata kerja sama yang erat di berbagai bidang pertahanan. Hal ini menunjukkan posisi Indonesia yang semakin kuat sebagai mitra strategis Prancis di kawasan Indo-Pasifik.
Kehormatan di Hari Bastille: Presiden Prabowo dan Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Prancis
Kehadiran Presiden Prabowo sebagai tamu kehormatan di Hari Bastille merupakan peristiwa bersejarah. Beliau menjadi Presiden Indonesia pertama yang mendapatkan kehormatan tersebut.
Partisipasi kontingen Satgas Patriot II TNI-Polri dalam parade militer semakin memperkuat makna kunjungan ini. Kirab drum band TNI membuka acara, menampilkan budaya Indonesia di panggung dunia.
Presiden Prabowo menyampaikan rasa bangganya melalui unggahan media sosial. Ungkapan terima kasih kepada Presiden Macron juga disampaikan dalam bahasa Prancis, menunjukkan penghormatan dan keakraban antara kedua pemimpin negara.
Parade Militer yang Bermakna: Simbol Persahabatan dan Kerja Sama
Kontingen Indonesia, terdiri dari 451 personel gabungan TNI dan Polri serta taruna, mendapatkan tempat terhormat sebagai pasukan pembuka defile.
Lagu nasional “Maju Tak Gentar” berkumandang saat barisan kontingen Indonesia melewati Presiden Prabowo dan Presiden Macron. Momen ini menunjukkan semangat patriotisme dan kebanggaan Indonesia.
Baik Presiden Prabowo maupun Presiden Macron menunjukkan apresiasi yang tinggi terhadap penampilan kontingen Indonesia. Presiden Prabowo berdiri tegap memberi hormat, sementara Presiden Macron bertepuk tangan.
Modernisasi Alutsista dan Kerja Sama Militer
Kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis meliputi berbagai aspek, termasuk modernisasi alutsista. Prancis dikenal sebagai negara produsen alutsista canggih, dan kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas pertahanan Indonesia.
Pelatihan militer gabungan lintas matra juga menjadi bagian penting dari kerja sama ini. Hal ini meningkatkan interoperabilitas dan kemampuan kedua angkatan bersenjata dalam menghadapi tantangan keamanan bersama.
Pertukaran pengetahuan dan teknologi juga menjadi fokus kerja sama. Indonesia dapat belajar dari pengalaman dan teknologi Prancis, sementara Prancis dapat memanfaatkan keahlian dan sumber daya Indonesia.
Diplomasi Internasional di Panggung Bastille Day
Parade Bastille Day, selain sebagai perayaan Revolusi Prancis, juga menjadi ajang diplomasi internasional. Tradisi mengundang pemimpin dunia sebagai tamu kehormatan dimulai pada akhir abad ke-20.
Kehadiran Presiden Prabowo melanjutkan tradisi tersebut, beriringan dengan pemimpin dunia terkemuka lainnya seperti Nelson Mandela, Luiz Inacio Lula da Silva, Donald Trump, Lee Hsien Loong, dan Narendra Modi.
Undangan ini menunjukkan pengakuan internasional terhadap kepemimpinan Indonesia dan semakin memperkuat posisi Indonesia dalam percaturan politik global. Peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis dirayakan dengan cara yang monumental dan bersejarah.
Partisipasi Indonesia dalam parade Bastille Day bukan hanya sebuah kehormatan, tetapi juga suatu langkah strategis untuk memperkuat kerja sama bilateral dengan Prancis. Kunjungan Presiden Prabowo telah memperkuat ikatan persahabatan dan menandai babak baru kerja sama strategis antara Indonesia dan Prancis di masa mendatang. Semoga kerja sama ini terus berkembang dan membawa manfaat bagi kedua negara.